MYA by L'Oreal - Teknologi Kecerdasan Buatan (Ai)


MYA by L’Oreal
Teknologi kecerdasan buatan (Ai) pada perusahaan (kosmetik)

Kecerdasan buatan didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga intelegensi artifisial atau Ai (Artificial Intelligence). Kecerdasan buatan merupakan “kemampuan sistem untuk menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel”.[1] Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia.

Kecerdasan buatan pun kini banyak dimanfaatkan oleh industri dan perusahaan sebagai langkah efisiensi. Raksasa-raksasa teknologi seperti Amazon telah memimpin penggunaan AI dengan algoritma untuk personalisasi rekomendasi belanja, misalnya. Namun demikian, tidak sedikit pula perusahaan yang memanfaatkan AI untuk memudahkan proses rekrutmen dan pengelolaan pegawai. Salah satunya adalah raksasa kosmetik L'Oreal.

Visi L’Oreal adalah untuk meraih satu miliar konsumen tambahan di seluruh dunia dengan cara menciptakan produk-produk kosmetik yang dapat memenuhi beragam kebutuhan konsumen yang tak terbatas.

Misi L’Oreal:(Kecantikan itu bahasa) Selama lebih dari satu abad L’Oréal telah mengabdikan diri hanya kepada satu bisnis yaitu: kecantikan. Sebuah bisnis yang kaya makna dimana setiap individu dapat mengekspresikan kepribadiannya masing-masing, dapat lebih  percaya diri dan membuka diri.
  1. (Kecantikan itu bahasa) Selama lebih dari satu abad L’Oréal telah mengabdikan diri hanya kepada satu bisnis yaitu: kecantikan. Sebuah bisnis yang kaya makna dimana setiap individu dapat mengekspresikan kepribadiannya masing-masing, dapat lebih  percaya diri dan membuka diri.
  2. (Kecantikan itu universal) L’Oréal telah menetapkan misi untuk menawarkan inovasi kosmetika terbaik dalam hal kualitas, efektifitas dan keamanan bagi pria dan wanita  di seluruh dunia. Kami mencapai misi tersebut dengan mempertemukan kebutuhan tak terbatas akan aspirasi kecantikan di dunia.
  3. (Kecantikan itu ilmu) Sejak ditemukan oleh seorang ilmuwan, perusahaan kami senantiasa berupaya mencari penemuan baru. Armada penelitian kami yang unik terus mengeksplorasi bidang-bidang baru dan menciptakan produk-produk masa depan, seraya mengukir inspirasi dari beragam ritual kecantikan di berbagai belahan dunia.
  4. (Kecantikan itu komitmen) Menyediakan akses terhadap produk-produk yang meningkatkan kesejahteraan, memobilisasi kekuatan inovatif untuk melestarikan keindahan planet dan mendukung masyarakat lokal. Inilah yang menjadi tantangan sekaligus sumber inspirasi dan kreativitas L'Oréal.
  5. (L’Oréal menawarkan kecantikan bagi semua) Dengan menekankan pada keragaman di dalam tim, serta kekayaan akan portofolio merek yang turut melengkapi, L'Oréal telah menjadikan universalisasi kecantikan sebagai salah satu program utamanya di tahun-tahun mendatang.
L'Oreal menerima sekira 1 juta pelamar untuk setidaknya 15.000 posisi pekerjaan setiap tahunnya. Untuk memudahkan dan mempercepat proses rekrutmen, L'Oreal memanfaatkan AI. "Kami benar-benar ingin menghemat waktu dan lebih fokus pada kualitas, keberagaman, dan pengalaman kandidat. Solusi AI bagi kami adalah cara terbaik untuk bisa melaju cepat di tengah-tengah tantangan yang ada," kata Eva Azoulay, wakil presiden direktur global departemen sumber daya manusia di L'Oreal.

L'Oreal menggunakan chatbot bernama Mya untuk menghemat waktu para perekrut dalam tahap pertama proses perekrutan. Mya menangani pertanyaan rutin dari para kandidat dan mengecek informasi detail seperti ketersediaan dan persyaratan visa.
Apabila kandidat berhasil lulus ke tahap berikutnya, mereka akan ditangani oleh Seedlink. Ini adalah perangkat lunak AI yang memberi nilai kandidat berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan saat wawancara. Menurut Azoulay, nilai yang diberikan Seedlink tidak menggantikan penilaian manusia. "Kami bisa merekrut kandidat yang kemungkinan tidak kami rekrut hanya berdasarkan CV, semisal profil pemasaran, atau profil keuangan untuk penjualan," jelas dia. Hasil pemanfaatan AI dalam proses perekrutan L'Oreal pun menjanjikan. Untuk satu program magang, di mana 12.000 orang melamar untuk 80 posisi, perekrut mengaku telah menghemat waktu 200 jam dalam proses merekrut.

Teknologi yang digunakan adalah “ChatBot Mya”
Cara kerja Mya:
  1. Asisten aplikasi menggunakan kecerdasan buatan dan pemrosesan bahasa alami untuk mengajukan beberapa pertanyaan, memverifikasi kualifikasi, dan menjawab pertanyaan dari pelamar pekerjaan tentang hal-hal seperti budaya perusahaan, kebijakan, dan manfaat. Tes awal menemukan bahwa pelamar yang terlibat dengan Mya lebih dari tiga kali lebih mungkin untuk mendengar kabar dari perekrut atau manajer perekrutan, kata perusahaan itu. 
  2. Jika Mya menemukan bahwa pelamar gagal memenuhi kualifikasi pekerjaan, bot mungkin mengatakan sesuatu seperti ini:
  3. Setelah Mya selesai mengajukan pertanyaan dan penyaringan untuk kualifikasi, bot akan mengirimkan pembaruan kepada pelamar selama proses perekrutan. Pada akhirnya, orang langsung dari perusahaan akan memberi tahu pemohon apakah mereka akan melanjutkan wawancara. Tujuan bot, kata penciptanya, adalah untuk memberi perekrut dan mempekerjakan manajer lebih banyak waktu untuk fokus pada wawancara dan penawaran penutupan.

Pada akhir proses aplikasi, Mya menempatkan kandidat dari atas ke bawah berdasarkan faktor-faktor tertimbang seperti kualifikasi, aktivitas terkini, keterlibatan, dan metrik lainnya.


>>(TUGAS PENG. TEKNOLOGI SIST. CERDAS #, 3KA18)<<
>>(UNIVERSITAS GUNADARMA)<<

Komentar