MAKALAH SISTEM
KERJA PINTU
OTOMATIS
OLEH :
KELOMPOK –
DEA SHEILA
MATULESSY (11117481)
DESY ERINA
SITOMPUL (11117560)
LUTFIANI SUCI
HAPSARI (13117371)
WINI WIDIYANTI
(16117219)
YOLA NIAR
AULIA (16117742)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
DAN TEKNOLOGI INFORMASI
SISTEM
INFORMASI
2019 / 2020
KATA PENGANTAR
Puji
syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.
Terima
kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami
berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan pengetahuan kami. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
19 Januari 2020
DAFTAR ISI
COVER
......................................................................................................................................
-
KATA PENGANTAR
.............................................................................................................
2
DAFTAR ISI
............................................................................................................................
3
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
...................................................................................................................
4
1.2.
Tujuan
................................................................................................................................
4
BAB II : LANDASAN TEORI ..............................................................................................
5
BAB III : PEMBAHASAN
3.1.
Gambar Rangkaian Pintu Otomatis
.................................................................................
10
3.2.
Cara Kerja Pintu Otomatis
...............................................................................................
10
3.3.
ERD Pintu Otomatis
.........................................................................................................11
BAB IV : PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
......................................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA
...........................................................................................................
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat
kita jalan-jalan dan memasuki pusat-pusat perbelanjaan, kita akan disambut oleh
sebuah pintu otomatis yang akan dengan segera membuka saat kita mendekatinya.
Dahulu, banyak orang berfikir kalau sistem ini melibatkan sensor tekanan yang
diletakan di bawah lantai dekat pintu yang akan segera merespon (membuka pintu)
saat kita menginjaknya . Namun, ternyata sebagian besar pintu geser ini
menggunakan sensor PIR (Passive Infra Red) yang mendeteksi panas tubuh kita.
Pintu
geser otomatis dengan sensor PIR merupakan suatu perangkat yang dapat
mendeteksi kehadiran manusia atau objek hidup lainnya melalui suhu tubuh yang
dihasilkan. Pintu geser ini akan membuka secara otomatis saat ada objek hidup
yang mendekat dan akan menutup setelah objek itu menjauh atau saat tidak ada
objek yang mendekatinya.
Pada saat ini, teknologi semakin berkembang
dengan sangat cepat dan semakin canggih. Perkembangan teknologi ini pastinya
sangat berkaitan dengan perkembangan teknologi komputer. Dimana teknologi
komputer merupakan pendukung bahkan penggerak kemajuan teknologi informasi pada
jaman sekarang ini. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa ilmu elektronika sangat
berpengaruh kepada perkembangan Teknologi. Sebuah komputer mampu mengendalikan
sebuah rangkaian alat elektronika menggunakan sebuah chip IC yang dapat diisi
program dan logika yang disebut teknologi Mikroprosesor.
Kemudian timbul gagasan untuk mengimplementasikan
sebuah alat berbasis mikroprosesor yang serba otomatis dan efisiensi.. Adapun
alat tersebut merupakan serangkaian komponen elektronika berbentuk prototype
sebuah pintu yang dapat bergeser secara otomatis yang dikontrol menggunakan
program mikrokontroler. Bahasa pemograman yang akan digunakan adalah bahasa
pemograman tingkat rendah (Low level language) Assembler yang di isi pada
sebuah chip IC. Perencanaan dan pembuatan suatu alat kontrol otomatisasi,
ditujukan untuk membantu manusia dari hal-hal yang tak bisa dilakukannya dan
mempermudah pekerjaan yang dilakukannya. Suatu alat atau rangakaian otomatis
biasanya dikendalikan oleh sensor. Sensor inilah yang menyebabkan alat atau
rangkaian tersebut menjadi aktif dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan,
misalnya untuk menggerakkan motor, menghidupkan lampu dan sebagainya.
Sudah banyak sekali digunakan sensor-sensor yang menggunakan sensor cahaya dan
suhu sebagai pemicunya atau sinar infra merah sebagai pengaktif rangkaian. Kerena
itulah penulis mencoba menganalisa dan mempelajari lebih dalam tentang membuat
pintu sensor otomatis. Dan penulis bisa belajar memahami fungsi, karakteristik,
serta cara kerja dari alat yang kami buat dan berusaha menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
1.1. Tujuan
Untuk mengetahui cara kerja pintu otomatis
Untuk mewujudkan
konsep perencanaan dan pembuatan suatu alat yang dapat membuka dan menutup pintu dengan sensor otomatis.
Mempelajari lebih jauh
bagaimana pintu sensor otomatis dapat bekerja.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem
Sistem adalah beberapa komponen
dan elemen yang digabung untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem dalam bahasa
Latin (systēma) dan Yunani (sustēma ), arti kata sistem dari bahasa tersebut adalah
suatu kesatuan yang terdiri dari komponen dan elemen yang dihubungkan untuk
memudahkan aliran materi, informasi atau energi untuk mencapai tujuan tertentu.
Istilah dari makna sistem ini digunakan untuk
menggambarkan set entitas yang saling berinteraksi, di mana perhitungan
seringkali bisa dibuat.
Definisi
sistem merupakan kesatuan dari beberapa bagian yang
berhubungan yang ada dalam suatu wilayah dan serta memiliki beberapa item
penggerak, contohnya seperti sebuah negara.
Unsur-unsur sistem yang ideal :
Dalam sistem terdapat lima
elemen utama yakni sebagai berikut.
1.
Adanya obyek-objek
2.
Andanya hubungan antara beberapa unsur atau elemen.
3.
Terdapat sesuatu yang mengikat unsur atau elemen
tersebut menjadi satu kesatuan.
4.
Berada DALAM lingkungan yang utuh dan kompleks.
5.
Terdapat tujuan bersama sebagai hasil akhir.
2.2. Sensor Optik
Sensor
ini akan memancarkan tirai infra merah yang berupa cahaya yang tidak tampak
oleh mata pada jarak jangkauan tertentu. Sensor ini akan bereaksi jika
seseorang atau sesuatu menghalangi cahaya infra merah yang dipancarkan. Jika
seseorang memasuki area yang disinari dengan cahaya ini, maka pancaran cahaya
akan terganggu dan menjadi tidak utuh. Hal ini menyebabkan program perintah
untuk menutup pintu terganggu. Terganggunya program untuk menutup pintu akan
menyebabkan pintu otomatis akan terbuka. Jika objek telah menjauh dari jarak
jangkauan sensor dan sinar sensor kembali utuh, maka pintu otomatis akan
menutup kembali.
2.3. ERD
ERD (Entity Relationship
Diagram) adalah suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis
data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
ERD untuk memodelkan struktur
data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi
dan simbol.
Pada dasarnya ada tiga komponen yang digunakan, yaitu :
a. Entitas
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan
dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan
persegi panjang.
b. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk
mendes-kripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut
mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang
lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
·
Atribut
Key
Atribut Key adalah satu atau
gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data (
Row/Record ) dalam tabel secara unik. Dikatakan unik jika pada atribut yang
dijadikan key tidak boleh ada baris data dengan nilai yang sama
Contoh : Nomor pokok mahasiswa
(NPM), NIM dan nomor pokok lainnya
·
Atribut
simple
atribut yang bernilai atomic,
tidak dapat dipecah/ dipilah lagi
Contoh : Alamat, penerbit, tahun
terbit, judul buku.
·
Atribut
Multivalue
nilai dari suatu attribute yang
mempunyai lebih dari satu (multivalue) nilai dari atrribute yang bersangkutan
Contoh : dari sebuah buku, yaitu
terdapat beberapa pengarang.
·
Atribut
Composite
Atribut composite adalah suatu
atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti
tertentu yang masih bisah dipecah lagi atau mempunyai sub attribute.
Contoh : dari entitas nama yaitu
nama depan, nama tengah, dan nama belakang
·
Atribut
Derivatif
Atribut yang tidak harus disimpan
dalam database Ex. Total. atau atribut yang dihasilkan dari atribut lain
atau dari suatu relationship. Atribut ini dilambangkan dengan bentuk oval yang
bergaris putus-putus
c. Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang
berbeda.
Derajat relasi atau kardinalitas
rasio
Menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara satu entitas dengan entitas lainnya
One to One (1:1)
Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
One to many (1:M / Many)
Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
Many to Many (M:M)
Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya
Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
One to many (1:M / Many)
Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
Many to Many (M:M)
Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya
Komponen ERD sebagai berikut :
2.5. DFD
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu
diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya
sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat
bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
2.6. SDLC
SDLC (Software Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem
tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk
mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap:
rencana(planning),analisis (analysis), desain (design), implementasi
(implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Dalam
rekayasa perangkat lunak angsyat Ä, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka
kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem
yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem
tradisional (traditional system
life cycle), siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem
orientasi objek (object-oriented
system life cycle).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Gambar Rangkaian Pintu
Otomatis
3.2. Cara Kerja Pintu Otomatis
Komponen-komponen yang diperlukan:
- Sensor detektor kedekatan (proximity Sensor)
- Relay 24 Volt DC
- Adaptor 24 Volt
- Motor AC / DC tergantung kebutuhan (Untuk
Penggerak Pintu yang mekanisnya anda dapat mengaturnya sendiri agar dapat
mendorong Pintu).
Cara kerjanya adalah sewaktu sensor mendeteksi
sebuah object dengan kedekatan tertentu sensor akan mengeluarkan sinyal untuk
menggerakkan relay. Dan relay berfungsi sebagai switch atau sakelar yang akan
menggerakkan motor pendorong pintu. Apabila object sudah tidak terdeteksi lagi
maka otomatis switch akan menutup kembali sehingga pintu dapat tertutup kembali.
3.3. ERD Pintu Otomatis
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pada saat ini, teknologi semakin berkembang
dengan sangat cepat dan semakin canggih. dimana teknologi komputer menjadi
pendukung bahkan penggerak kemajuan teknologi informasi pada jaman sekarang
ini. Salah satunya adalah pintu geser otomatis dengan
sensor PIR yaitu perangkat yang dapat mendeteksi kehadiran manusia atau objek
hidup lainnya melalui suhu tubuh yang dihasilkan. Pintu ini dibuat dengan
sistem yang memadai, dan juga dilengkapi dengan sensor optik infra merah dan
model yang dirancang sedemikian rupa agar pintu ini bekerja dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA



Komentar
Posting Komentar